Jumat, 24 Februari 2012

. Menyambut PNPM MP 2012 Kec. Selesai, Langkat, Sumut


Menyambut PNPM MP 2012
(Studi Kasus PNPM MP Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat 2011)
Oleh: Drs. Jamalludin Sitepu, M.A

            Pelaksanaan program-program Pelaksanaan PNPM MP tahun 2011 di Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, boleh dikatakan berhasil. Ada 2 jenis program yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 ini, yakni:
  1. Progaram Fisik
Seperti yang dinyatakan oleh Ketua UPK Kecamatan Selesai, Nurhayati, kepada penulis, ada 5 proyek fisik yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini, yakni:
NO.
DESA
AKTIFITAS
VOLUME
ANGGARAN
1
Selayang
Parit Beton + Gorong-gorong
600 m + 1 unit
Rp.  102.873.000
2
Lau Mulgap
Parit Beton + gorong-gorong
690 m + 2 unit
Rp. 112.188.000
3
Mancang
Pengerasan jalan sirtu
800 m
Rp. 69.432.000
4
Perhiasan
Parit Beton
400 m
Rp.  72.378.000
5
Padang Cermin
Parit Beton + TPT + Plat Decker
665 m + 35 m + 2 unit
Rp. 132. 129.000

  1. Program SPP
Pada program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) tahun 2011 ini ada tambahan 12 kelompok SPP yang baru, yakni:
NO.
NAMA SPP
DESA
JUMLAH PINJAMAN
1
Anggrek Indah
Padang Cermin
Rp. 10.000.000
2
Beringin Indah
Padang Cermin
Rp. 10.000.000
3
Permadi Indah
Padang Cermin
Rp. 10.000.000
4
Seroja
Padang Brahrang
Rp. 10.000.000
5
Buluh Perindu
Pekan Selesai
Rp. 10.000.000
6
Mawar
Selayang Baru
Rp. 10.000.000
7
Al Islamiyah
Bekulap
Rp. 10.000.000
8
Lestari Sejahera
Tanjung Merahe
Rp. 10.000.000
9
Damai Sejahtera
Tanjung Merahe
Rp. 10.000.000
10
Damai II
Sei Limbat
Rp. 10.000.000
11
Warrahmah
Sei Limbat
Rp. 10.000.000
12
Suka Damai
Kwala Air Hitam
Rp. 10.000.000


Total
Rp. 120.000.000

Secara keseluruhan dengan 36 kelompok SPP, total aset SPP PNPM MP Kecamatan Selesai sejak tahun 2007 sampai 2011 berjumlah Rp. 856.456.943.  Yang terbanyak ada di Desa Padang Cermin yang memiliki 10 kelompok SPP. Sayangnya sampai sekarang masih ada 4 desa lagi di Kecamatan Selesai yang tidak berminat pada program SPP, yakni Desa-desa Mancang, Perhiasan, Selayang, dan Nambiki. Ada kecurigaan bahwa para Kepala Desa-desa tersebut enggan mengembangkan program SPP di desa masing-masing karena takut terkena penalty tidak mendapatkan dana untuk program-program fisik jika program SPP di desanya berjalan tidak sesuai harapan. Atau ada alasan lainnya?

Tantangan
2 Program PNPM MP 2011 di Kecamatan Selesai tersebut menghadapi beberapa tantangan, yakni:
1.      Kompetensi Teknis
Untuk program-program fisik, para pelaku PNPM MP harus memilili prinsip menjaga kualitas teknis terhadap proyek-proyek yang dikerjakan. Ini penting dilakukan untuk menghindari kesan bahwa proyek-proyek yang langsung dikerjakan masyarakat adalah proyek-proyek amburadul yang dikerjakan oleh orang-orang yang tidak professional.
Untungnya, seperti yang dinyatakan oleh Fasilitator Teknik (FT) Kecamatan Selesai, Rendy Ardian, pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan dalam proyek PNPM MP di Kecamatan Selesai ini tidak membutuhkan tingkat keahlian yang sangat tinggi. Artinya proyek-proyek rakyat seperti pembuatan parit beton, gorong-gorong, dan pengerasan jalan dapat dikerjakan oleh ahli-ahli konstruksi yang dengan mudah didapatkan dari masyarakat setempat.
2.      Pelibatan Rumah Tangga Miskin
Pada tataran idealnya semua program dan proyek PNPM MP harus menempatkan kelompok Rumah Tangga Miskin sebagai salah satu pilar yang sangat penting. Kelompok-kelompok Rumah Tangga Miskin harus dilibatkan sejak awal, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Namun pada prakteknya, penerapan idealisme itu bukanlah hal yang mudah. Dalam rekrutmen anggota kelompok SPP, misalnya, banyak rumah tangga miskin yang tidak dipercaya atau diragukan dapat mengembalikan pinjaman/hutang yang mereka miliki.
Pada pelaksanaan proyek-proyek fisik, penerapan idealismem itu mungkin lebih mudah. Seperti yang dinyatakakan oleh Ketua TPK Desa Padang Cermin, Dedi Hendra, kepada penulis belum lama ini, tenaga-tenaga ahli, seperti tukang dan kernet, diambil dari tenaga-tenaga professional. Sedangkan pekerja-pekerja lainnya diambil dari kelompok rumah tangga miskin.
3.      Demokrasi
Unsur demokrasi, yakni musyawarah/mufakat, juga merupakann pilar penting dalam pelaksanaan PNPM MP. Artinya, nilai-nilai akal sehat dan kegotongroyongan menjadi kunci keberhasilan penerapan demokrasi ini. Dalam prakteknya, akal sehat dan kegotongroyongan ini diterapkan dalam perangkingan dalam Musyawarah Antar Desa I dan II. Jangan sampai musyawarah antar desa ini menjadi ajang tipu menipu dan kolusi antar masyarakat desa, bahkan antar kepala desa.

Penutup
Anggaran PNPM MP 2012 di Kecamatan Selesai adalah Rp. 1,1 milyar dari Rp. 60 milyar se-Kabupaten Langkat. Angka ini cukup besar dan karena itu dituntut juga keseriusan yang lebih besar untuk menjalankan program ini agar dapat menghasilkan kerja-kerja yang lebih baik. Unsur-unsur kompetensi teknis, pelibatan rumah tangga miskin, dan demokrasi dengan akal sehat dan kegotongroyongan harus diterapkan dengan benar. Dengan demikian, program PNPM MP 2012 di Kecamatan Selesai akan menuai hasil yang lebih  besar

Penulis adalah anggota Tim Pelatih Masyarakat (TPM) Rubelmas PNPM MP Kabupaten Langkat 2011.

Kelompok SPP Terbaik I Kab. Langkat 2011


Mengenal Kelompok SPP Terbaik PNPM MP di Kecamatan Selesai
SPP Damai, dusun II, Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai.

            Seperti yang dinyatakan oleh Ketua UPK PNPM Kecamatan Selesai, Nurhayati, kepada penulis, dari 36 kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang masih aktif di Kecamatan Selesai, kelompok SPP yang terbaik di tahun 2011 adalah kelompok SPP Damai yang berlokasi di dusun II, Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai. Berbekal nomor telepon Ketua SPP Damai, Nurjanah, 085373714749, penulis menghubungi Ibu Nurjanah dan meminta waktu untuk mengadakan wawancara. Kesepakatanpun dibuat untuk bertemu di rumah Ibu Nurjanah di Gang Keluarga, Dusun II, Sei Limbat, Selesai, pada hari Selasa pagi, 27 Desember 2011.
            Setelah bertanya sana sini, akhirnya ada 2 orang anak-anak laki-laki seusia SD menunjukkan jalan ke rumah Ibu Nurjanah. Sepertinya, nama dan sosok Ibu Nurjanah sudah cukup terkenal di lingkungannya. Tak lama kemudian, penulispun sampai ke rumah Ibu Nurjanah, karena jalan ke rumah inipun sudah diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.
            Di rumahnya yang bisa dibilang sederhana, ada sebuah kedai sampah di sisi kirinya. Nampaknya Ibu Nurjanah sedang merenovasi kedainya. Ada 2 orang pekerja yang mengerjakan renovasi tersebut. Keempat anaknya, 2 putra dan 2 putri, juga ada di rumah.
            Setelah bertemu, Ibu Nurjanah menceritakan bahwa kelompok SPP Damai memiliki 25 anggota. Untuk menjadi anggota kelompok SPP Damai ini, para anggota harus membayar uang jaminan anggota Rp. 100.000/orang dan uang kas Rp. 5.000/orang/bulan. Dengan modal dasar ini Ibu Nurjanah mengelola Kelompok SPP Damai ini.
            Menurut Ibu Nurjanah, Kelompok SPP Damai ini didirikan pada tahun 2008. Tapi baru pada tahun 2009 kelompok SPP Damai ini mendapat pinjaman Rp. 20.000.000 dari UPK PNPM MP Kecamatan Selesai. Dan pada tahun 2011, kelompok SPP Damai ini mendapatkan pinjaman Rp. 40.000.000. Untuk tahun 2012, kelompok SPP Damai telah menyiapkan proposal pinjaman sebesar Rp. 60.000.000. Dengan catatan prestasi yang baik, Ibu Nurjanah yakin proposal mereka akan diterima oleh UPK PNPM MP Kecamatan Selesai. Kegiatan usaha tambahanpun telah direncanakan yakni budidaya telur burung puyuh.
            Usaha-usaha yang telah dilaksanakan oleh ke 25 orang anggota kelompok SPP Damai  beragam, yakni berkedai sampah, membuat atap rumbia, asam gulai potong dan  menjahit. Produk unggulan kelompok SPP Damai adalah pembuatan gula merah dengan kualitas yang terbaik. Produk gulai merah inilah yang sering menjadi primadona kelompok ini pada banyak pameran-pameran pembangunan.
            “Pinjaman modal dari PNPM MP ini telah banyak membantu masyarakat sekitar ini meningkatkan perekonomian kami”, kata Ibu Nurjanah kepada penulis. Memang banyak warga-warga lain yang berkeinginan menjadi anggota kelompok SPP Damai ini dan mendapat pinjaman modal dari program PNPM MP ini, kata Ibu Nurjanah. “Tapi saya harus selektif memilih anggota baru”, katanya. Karena untuk merekrut anggota baru adalah sulit. Faktor-faktor latar belakang anggota, jenis usaha, dan kemampuan mengembalikan pinjaman modal menjadi ukuran. Selamat atas prestasi menjadi kelompok SPP terbaik pada PNPM MP 2011 di Kecamatan Selesai. Teruslah berkarya. (Penulis: Jamalludin Sitepu)

Keterangan:Produk Gula Merah dan lain-lain hasil dari usaha kelompok SPP Damai Desa Sei Limbat. Bu Nurjanah dengan seorang pengrajin Gula Merah
           
           


Profil Ketua UPK Terbaik II Kab. Langkat, Sumut


Mengenal Lebih Dekat Pelaku PNPM MP Kecamatan Selesai
Nurhayati, Ketua UPK PNPM MP Kecamatan Selesai


            Kalau anda sering mengikuti Pelatihan-pelatihan PNPM MP tingkat Kabupaten Langkat ataupun Kecamatan Selesai, anda akan akrab dengan wajah gadis yang ada di foto di atas. Ayahnya, Selamet Sugianto, yang merupakan Ketua Karang Taruna Kecamatan Selesai sekarang, memberinya nama Nurhayati. Menurut Nurhayati, Ketua UPK Kecamatan Selesai ini, ia memang gemar mengikuti pelatihan-pelatihan. Bahkan, sekali-sekali ia menjadi pemateri untuk pelatihan-pelatihan PNPM MP tingkat kecamatan. Materi yang dibawakannya adalah tentang latar belakang dan alur PNPM MP. Menjadi dirijen lagu kebangsaan Indonesia Raya pun sering dilakukannya.
            Menurut gadis yang masih singel ini yang lahir di Padang Cermin 12 Juli 1983 lalu, keterlibatannya pada program-progaram PNPM MP ini dimulai pada tahun 2007 ketika dirinya menjadi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Desa Padang Cermin. Pada tahun 2008, dia dipromosikan menjadi Sekretaris UPK Kecamatan Selesai. Dan pada akhirnya pada tahun 2009, Nurhayati dipilih menjadi Ketua Unit Pengelola Keuangan (UPK) PNPM MP Kecamatan Selesai menggantikan Ali Usman yang mengundurkan diri.
            Tugasnya sebagai Ketua UPK Kecamatan Selesai terasa sangat berat, yakni megelola pelatihan-pelatihan, administrasi, dan keuangan. “Mengelola keuangan adalah tugas yang paling berat”’ kata Nurhayati kepada penulis pada tanggal 26 Desember 2011 lalu di rumahnya di Pasar 2 desa Padang Cermin. Dengan honornya yang sangat kecil, yakni Rp. 450.000/ bulan, dia tetap semangat melaksanakan tugas-tugasnya. “Untuk pengabdian kepada masyarakat”, katanya ketika ditanya mengapa masih bertahan dengan honor sekecil itu dengan tugas mengelola Rp. 600 juta rupiah dana PNPM MP 2011 Kecamatan Selesai dan aset 36 SPP se-Kecamatan Selesai sebesar Rp. 856.456.943.
            Tak jarang anak ke 3 dari 6 bersaudara ini mendapat tantangan-tantangan dalam pekerjaanya sebagai Ketua UPK PNPM Kecamatan Selesai. Niat dan tekad baiknya untuk melaksanakan program-program PNPM MP sesuai dengan mekanisme dan prosedur PNPM MP malah diartikan lain oleh beberapa orang atau pihak. Dia dianggap memperlambat pencairan kuangan. UPK juga kerap dituduh kurang sensitif terhadap kebutuhan-kebutuhan TPK. Padahal TPK yang komplain tersebut tidak memiliki menejemen admnistrasi yang bagus.
            Tapi, ia tak berhenti sebagai Ketua UPK PNPM MP Kecamatan Selesai. Bergelar S.Pd.I (Sarjana Pendidikan Islam) yang diraihnya pada tahun 2011, Nurhayati mengembangkan ketrampilannya sebagai pengusaha budidaya jamur tiram. Menurutnya, prospek komersil jamur tiram sangat besar. Bahkan dia punya resep khusus untuk jamur tiram yakni jamur tiram rasa madu. Tugasnya yang lain adalah sebagai Tenaga Kesehjateraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Selesai sejak tahun 2009.
            Diakhir pertemuan dengan penulis, Nurhayati berharap ada tambahan honor baginya dan teman-temannya yang lain di UPK PNPM MP Kecamatan Selesai, yakni Yudhianto (Sekretaris) dan Yeni (Bendahara) agar setara atau paling tidak mendekati honor Fasilatator Kecamatan dan Fasilitator Teknik karena bertugas sebagai UPK sangat berat dan penuh tantangan. (Penulis: Jamalludin Sitepu)
Keterangan foto: Nurhayati sedang menerima penghargaan sebagai Ketua UPK terbaik II PNPM MP Kabupaten Langkat pada Gelar Kapasitas PNPM MP Langkat di Tanjung Keliling, Salapian, 28 Desember 2011.