Menyambut PNPM MP 2012
(Studi Kasus PNPM MP Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat 2011)
Oleh: Drs. Jamalludin Sitepu, M.A
Pelaksanaan program-program Pelaksanaan PNPM MP tahun 2011 di Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, boleh dikatakan berhasil. Ada 2 jenis program yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 ini, yakni:
- Progaram Fisik
Seperti yang dinyatakan oleh Ketua UPK Kecamatan Selesai, Nurhayati, kepada penulis, ada 5 proyek fisik yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini, yakni:
NO. | DESA | AKTIFITAS | VOLUME | ANGGARAN |
1 | Selayang | Parit Beton + Gorong-gorong | 600 m + 1 unit | Rp. 102.873.000 |
2 | Lau Mulgap | Parit Beton + gorong-gorong | 690 m + 2 unit | Rp. 112.188.000 |
3 | Mancang | Pengerasan jalan sirtu | 800 m | Rp. 69.432.000 |
4 | Perhiasan | Parit Beton | 400 m | Rp. 72.378.000 |
5 | Padang Cermin | Parit Beton + TPT + Plat Decker | 665 m + 35 m + 2 unit | Rp. 132. 129.000 |
- Program SPP
Pada program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) tahun 2011 ini ada tambahan 12 kelompok SPP yang baru, yakni:
NO. | NAMA SPP | DESA | JUMLAH PINJAMAN |
1 | Anggrek Indah | Padang Cermin | Rp. 10.000.000 |
2 | Beringin Indah | Padang Cermin | Rp. 10.000.000 |
3 | Permadi Indah | Padang Cermin | Rp. 10.000.000 |
4 | Seroja | Padang Brahrang | Rp. 10.000.000 |
5 | Buluh Perindu | Pekan Selesai | Rp. 10.000.000 |
6 | Mawar | Selayang Baru | Rp. 10.000.000 |
7 | Al Islamiyah | Bekulap | Rp. 10.000.000 |
8 | Lestari Sejahera | Tanjung Merahe | Rp. 10.000.000 |
9 | Damai Sejahtera | Tanjung Merahe | Rp. 10.000.000 |
10 | Damai II | Sei Limbat | Rp. 10.000.000 |
11 | Warrahmah | Sei Limbat | Rp. 10.000.000 |
12 | Suka Damai | Kwala Air Hitam | Rp. 10.000.000 |
| | Total | Rp. 120.000.000 |
Secara keseluruhan dengan 36 kelompok SPP, total aset SPP PNPM MP Kecamatan Selesai sejak tahun 2007 sampai 2011 berjumlah Rp. 856.456.943. Yang terbanyak ada di Desa Padang Cermin yang memiliki 10 kelompok SPP. Sayangnya sampai sekarang masih ada 4 desa lagi di Kecamatan Selesai yang tidak berminat pada program SPP, yakni Desa-desa Mancang, Perhiasan, Selayang, dan Nambiki. Ada kecurigaan bahwa para Kepala Desa-desa tersebut enggan mengembangkan program SPP di desa masing-masing karena takut terkena penalty tidak mendapatkan dana untuk program-program fisik jika program SPP di desanya berjalan tidak sesuai harapan. Atau ada alasan lainnya?
Tantangan
2 Program PNPM MP 2011 di Kecamatan Selesai tersebut menghadapi beberapa tantangan, yakni:
1. Kompetensi Teknis
Untuk program-program fisik, para pelaku PNPM MP harus memilili prinsip menjaga kualitas teknis terhadap proyek-proyek yang dikerjakan. Ini penting dilakukan untuk menghindari kesan bahwa proyek-proyek yang langsung dikerjakan masyarakat adalah proyek-proyek amburadul yang dikerjakan oleh orang-orang yang tidak professional.
Untungnya, seperti yang dinyatakan oleh Fasilitator Teknik (FT) Kecamatan Selesai, Rendy Ardian, pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan dalam proyek PNPM MP di Kecamatan Selesai ini tidak membutuhkan tingkat keahlian yang sangat tinggi. Artinya proyek-proyek rakyat seperti pembuatan parit beton, gorong-gorong, dan pengerasan jalan dapat dikerjakan oleh ahli-ahli konstruksi yang dengan mudah didapatkan dari masyarakat setempat.
2. Pelibatan Rumah Tangga Miskin
Pada tataran idealnya semua program dan proyek PNPM MP harus menempatkan kelompok Rumah Tangga Miskin sebagai salah satu pilar yang sangat penting. Kelompok-kelompok Rumah Tangga Miskin harus dilibatkan sejak awal, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Namun pada prakteknya, penerapan idealisme itu bukanlah hal yang mudah. Dalam rekrutmen anggota kelompok SPP, misalnya, banyak rumah tangga miskin yang tidak dipercaya atau diragukan dapat mengembalikan pinjaman/hutang yang mereka miliki.
Pada pelaksanaan proyek-proyek fisik, penerapan idealismem itu mungkin lebih mudah. Seperti yang dinyatakakan oleh Ketua TPK Desa Padang Cermin, Dedi Hendra, kepada penulis belum lama ini, tenaga-tenaga ahli, seperti tukang dan kernet, diambil dari tenaga-tenaga professional. Sedangkan pekerja-pekerja lainnya diambil dari kelompok rumah tangga miskin.
3. Demokrasi
Unsur demokrasi, yakni musyawarah/mufakat, juga merupakann pilar penting dalam pelaksanaan PNPM MP. Artinya, nilai-nilai akal sehat dan kegotongroyongan menjadi kunci keberhasilan penerapan demokrasi ini. Dalam prakteknya, akal sehat dan kegotongroyongan ini diterapkan dalam perangkingan dalam Musyawarah Antar Desa I dan II. Jangan sampai musyawarah antar desa ini menjadi ajang tipu menipu dan kolusi antar masyarakat desa, bahkan antar kepala desa.
Penutup
Anggaran PNPM MP 2012 di Kecamatan Selesai adalah Rp. 1,1 milyar dari Rp. 60 milyar se-Kabupaten Langkat. Angka ini cukup besar dan karena itu dituntut juga keseriusan yang lebih besar untuk menjalankan program ini agar dapat menghasilkan kerja-kerja yang lebih baik. Unsur-unsur kompetensi teknis, pelibatan rumah tangga miskin, dan demokrasi dengan akal sehat dan kegotongroyongan harus diterapkan dengan benar. Dengan demikian, program PNPM MP 2012 di Kecamatan Selesai akan menuai hasil yang lebih besar
Penulis adalah anggota Tim Pelatih Masyarakat (TPM) Rubelmas PNPM MP Kabupaten Langkat 2011.